TEMPO.CO, Jakarta - Realisasi bauran energi baru terbarukan atau EBT sampai akhir 2021 hanya naik 0,3 persen. Porsi EBT mencapai 11,5 persen dari komposisi energi nasional atau naik dari 11,2 persen pada 2020.
"Naik dari posisi 2020 dengan jumlah kumulatif 151,6 juta barel oil equivalent," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, dalam konferensi pers virtual, Senin, 17 Desember 2021.
Kenaikan 0,3 persen ini pun paling kecil dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2018, capaian bauran EBT mencapai 8,6 persen dan meningkat menjadi 9,2 persen pada 2019. Lalu pada 2020 meningkat lagi menjadi 11,2 persen.
Selain itu, realisasi 11,5 persen ini juga tidak mencapai target yang dipatok dalam Rencana Umum Energi Nasional atau RUEN untuk 2021 yaitu 14.5 persen. Adapun target yang sudah dipasang pada 2025 nanti yaitu capaian bauran EBT 23 persen.
Berikutnya, Dadan melaporkan penambahan kapasitas terpasang untuk pembangkit listrik EBT, baik on grid maupun PLTS atap. Sampai akhir 2021, capaiannya yaitu 654,76 Mega Watt (MW) atau hanya tercapai 77 persen dari target 854,78 MW. Dadan beralasan ada beberapa proyek pembangkit yang harus mengalami penyesuaian waktu akibat pandemi.
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
-
Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT
-
BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital
-
Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa
-
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze
-
Sukses Garap PLTS Bandara dan Tol, PTBA Jajaki PLTS Semen Padang hingga Timah
-
Energi Terbarukan dari PLTS Bikin Terminal Jatijajar Depok Hemat Listrik PLN 40 Persen
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT
2 hari lalu
Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.
BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital
5 hari lalu
BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.
Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa
11 hari lalu
Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze
28 hari lalu
Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.
Sukses Garap PLTS Bandara dan Tol, PTBA Jajaki PLTS Semen Padang hingga Timah
35 hari lalu
PT Bukit Asam atau PTBA ingin memperluas bisnis di sektor penyediaan energi bersih.
Energi Terbarukan dari PLTS Bikin Terminal Jatijajar Depok Hemat Listrik PLN 40 Persen
42 hari lalu
Terminal Bus Jatijajar Kota Depok menyatakan telah sejak Januari lalu memanfaatkan teknologi pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS.
Mungkinkah Minyak Makan Merah Beri Ancaman Deforestasi Baru? Peneliti BRIN: Belum Tentu Semua Suka
46 hari lalu
Minyak makan merah lebih murah dan bernutrisi. Pabrik pertama telah diresmikan Presiden Joko Widodo di Deli Serdang, 14 Maret 2024.
ITS Luncurkan PLTS Apung Laut Pertama, Diklaim Tahan Sapuan Gelombang
49 hari lalu
ITS luncurkan purwarupa PLTS Apung Laut yang tahan terhadap terjangan gelombang. Peneliti siapkan proyek serupa dengan skala yang lebih besar.
Apa Itu Minyak Makan Merah yang Diklaim Jokowi Lebih Murah dan Bergizi?
52 hari lalu
Minyak makan merah merupakan produk dari minyak sawit mentah yang setelah proses penyulingan tidak dilanjutkan ke proses-proses selanjutnya.
Jokowi Pamer Minyak Makan Merah: Harga Lebih Murah dan Bakal Jadi Tren
54 hari lalu
Jokowi menilai penggunaan minyak makan merah akan menjadi tren yang baik, dalam urusan goreng-menggoreng makanan di waktu-waktu mendatang.